Pagi ini sepertinya tampak berbeda
Mungkin karena cuaca yang membuatnya menjadi tak sama
Langit itu sedang tak ceria, terlihat jelas tak ada mentari yang menyapanya
Aroma dari dedaunan basah sudah tercium sejak aku membuka mata
Terdiam sejenak dari bangun tidurku pagi ini
Hmmm..... menghela nafasku dalam, langit sepertinya tahu perasaanku
Kami seperti memiliki ikatan batin
Layaknya seorang ibu yang tahu isi hati anaknya tanpa harus berucap
Rintikan hujan yang turun kebumi seolah sebagai pengganti air mataku, air mata yang ku simpan erat agar tak jatuh dan membasahi pipi
Jika hujan dapat berbicara, akankah ia mampu menahan luka ?
Dapatkah hujan menjawab pertanyaan itu ?
Hujan itu terjatuh, terhempas turun ke bumi
Mengapa ia tak berteriak kesakitan ?
Apa mungkin karena ia sudah lelah dan lebih memilih untuk pasrah
Bila begitu adanya, aku lebih memilih menjadi hujan
Tak perduli seberapa sering dia terjatuh kebawah, dia tetap menjadi teman setia bumi yang memberi kehidupan
Aku ingin seperti itu, tak perduli banyaknya orang yang mengecewakanku, aku akan selalu bangkit tanpa harus mengenal kata lelah.

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati